Komplikasi Kehamilan Kembar pada Bayi dan Ibu Hamil

Komplikasi Kehamilan Kembar pada Bayi dan Ibu Hamil

Komplikasi Kehamilan Kembar Salah satunya kompleksitas kehamilan kembar yang umum berlangsung pada janin ialah kelahiran prematur atau bayi tercipta saat umur kandung kurang dari 37 minggu.

Makin banyak jumlah janin yang dikandung, makin tinggi juga resiko janin untuk dilahirkan secara prematur. Bayi kembar dua rerata akan lahir saat kandung berumur 36 minggu, kembar tiga 32 minggu, kembar empat 30 minggu, sedang kembar lima 29 minggu. Komplikasi Kehamilan Kembar

2. Penyakit bawaan lahir (abnormalitas kongenital)
Penyakit bawaan lahir kerap berlangsung pada bayi yang tercipta prematur, terhitung bayi kembar yang tercipta bisa lebih cepat dari waktu prediksi lahirnya. Komplikasi Kehamilan Kembar

Beberapa macam penyakit kongetnital yang lumayan banyak dirasakan bayi kembar ialah penyakit jantung bawaan, masalah pada mata (ROP), masalah pendengaran, permasalahan pernafasan, dan masalah perkembangan.

3. Masalah perkembangan dalam kandungan (IUGR)
Pada beberapa bulan awal kehamilan, pergerakan perkembangan janin kembar hampir serupa dengan kehamilan tunggal. Tetapi, pada keadaan spesifik, perkembangan dan perubahan janin kembar dapat melamban.

Melambannya perkembangan pada janin dapat memunculkan keadaan yang disebutkan intrauterine growth restriction (IUGR). Pada janin kembar dua, IUGR berlangsung saat kandung berumur 30–32 minggu. Sedang pada kembar tiga, IUGR mulai bisa berlangsung pada umur kandung 27–28 minggu.
Ada faktor-faktor yang diperhitungkan bisa mengakibatkan berlangsungnya IUGR pada janin, misalkan plasenta tidak sanggup memberi konsumsi gizi dan oksigen pada janin kembar, hingga tumbuh kembangnya memiliki masalah.
4. Keguguran
Vanishing twin syndrome (VTS) adalah keadaan saat satu atau bisa lebih janin dalam kandung lenyap atau keguguran. VTS kerap berlangsung saat kehamilan kembar ada di trimester pertama dan kadang dibarengi dengan perdarahan. Resiko keguguran semakin tinggi berlangsung pada trimester selanjutnya.
5. Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS)
Seputar 10% janin kembar yang share plasenta alami keadaan sangat jarang tetapi beresiko yang disebutkan twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS). TTTS berlangsung saat salah satunya janin kembar memperoleh suplai darah semakin banyak dibanding dengan janin yang lain.
Janin yang terima sedikit darah dapat alami anemia dan mempunyai wujud dan berat tubuh yang lebih kecil. Sedang janin yang kebanyakan terima darah akan memberatkan kerja jantungnya. Bila tidak ditangani, TTTS dapat menyebabkan tidak berhasil jantung atau kematian pada salah satunya atau ke-2 janin.
6. Volume cairan ketuban tidak normal
Masalah pada volume atau jumlah cairan ketuban adalah kompleksitas kehamilan kembar yang kerap berlangsung, khususnya pada janin kembar yang share plasenta.
error: Content is protected !!