Risiko Hamil di Bawah Usia 20 Tahun pada Ibu dan Bayi

Risiko Hamil di Bawah Usia 20 Tahun pada Ibu dan Bayi

Risiko Hamil di Bawah Wanita yang hamil di bawah umur 20 tahun kerap kali terima stigma negatif dari rekan seumuran atau lingkungan disekelilingnya, terutama bila kehamilan itu tidak diperkirakan.

Permasalahan ekonomi sering jadi masalah wanita yang hamil di umur yang paling muda sebab biasanya belum mapan dan tidak mempunyai pengajaran atau kekuatan yang memungkinkannya mereka untuk memperoleh pekerjaan. Risiko Hamil di Bawah

Kecuali resiko sosial dan ekonomi, hamil di bawah umur 20 tahun dapat tingkatkan resiko berlangsungnya kompleksitas. Di bawah ini ialah beberapa kompleksitas yang kemungkinan berlangsung: Risiko Hamil di Bawah

1. Stres
Beberapa studi memperlihatkan jika wanita yang hamil di bawah umur 20 tahun lebih beresiko alami depresi atau stres pascamelahirkan dibanding dengan wanita yang hamil di umur lebih dari 25 tahun.

Disamping itu, hamil di umur begitu muda atau masih remaja dapat tingkatkan resiko depresi, baby blues, sampai kemauan untuk bunuh diri. Ini mungkin berasal dari beban dan tuntutan yang perlu ditemui sebab belum siap menjaga dan mengasuh bayinya.

2. Minimnya perawatan prenatal
Hamil di bawah umur 20 tahun dapat membuat wanita tidak memperoleh perawatan prenatal yang pas, terlebih bila tidak mendapatkan suport dari orangtua atau pasangannya.
Perawatan prenatal atau pengecekan kandung secara teratur penting, khususnya di bulan pertama
kehamilan, supaya kesehatan ibu hamil dan perubahan janin dalam kandung bisa terlihat selama saat kehamilan.
3. Tekanan darah tinggi
Bermacam studi memperlihatkan jika ibu hamil berumur di bawah 20 tahun semakin banyak yang alami
hipertensi waktu hamil dan preeklamsia, bila dibanding dengan wanita hamil berumur 20-an atau 30-an tahun.
Bila tidak teridentifikasi sejak awal kali dan diatasi secara baik, keadaan ini bisa mencelakakan keadaan kesehatan ibu hamil dan janin.
4. Anemia
Hamil di umur remaja dapat tingkatkan resiko anemia. Keadaan ini bisa membuat ibu hamil berasa kurang kuat dan capek sampai bisa mempengaruhi perkembangan janin. Keadaan ini dapat tingkatkan resiko ibu hamil yang begitu muda untuk alami perdarahan pascapersalinan.
Imbas Kehamilan Ibu di Bawah Umur 20 Tahun pada Janin
Tidak cuman mempengaruhi ibu hamil, kompleksitas atau resiko hamil
di bawah umur 20 tahun bisa juga dirasakan oleh janin, salah satunya:
Lahir prematur
Ibu yang hamil di bawah umur 20 tahun mempunyai resiko semakin tinggi alami kelahiran prematur. Makin awalnya bayi dilahirkan, makin besar juga resiko berlangsungnya masalah
perkembangan, cacat bawaan lahir, sampai masalah peranan pernafasan dan pencernaan pada bayi.
Pada masalah spesifik, hamil di bawah umur 20 tahun dapat tingkatkan resiko berlangsungnya keguguran atau kematian janin.
error: Content is protected !!