Memahami Tes Spirometri dan Kondisi yang Memerlukannya

Memahami Tes Spirometri dan Kondisi yang Memerlukannya

Memahami Tes Spirometri Tidak itu saja, spirometri dapat dipakai untuk menganalisis bermacam penyakit pada mekanisme pernafasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif akut (PPOK), fibrosis paru, emfisema, dan bronkitis akut.

Cara Proses Spirometri
Seputar 24 jam saat sebelum lakukan spirometri, Anda dianjurkan untuk stop merokok dan tidak konsumsi minuman mengandung alkohol. Anda pun disarankan tidak untuk jalani olahraga berat atau makan dalam jatah besar beberapa saat saat sebelum pengecekan spirometri. Memahami Tes Spirometri

Waktu akan lakukan test spirometri, seharusnya jauhi kenakan pakaian yang ketat. Dokter kemungkinan minta Anda hentikan pemakaian obat spesifik awalnya. Memahami Tes Spirometri

Sesudah test spirometri usai, ada peluang dokter akan memberikan Anda obat bronkodilator hisap untuk memperlebar jalan napas. Seputar 15 menit selanjutnya, dokter akan minta Anda untuk lakukan test spirometri ulangi.

Dokter akan memperbandingkan hasil ke-2 test itu untuk memandang efektifitas bronkodilator dalam membenahi jalan napas Anda. Tentang hal efek spirometri yang kemungkinan berlangsung ialah berasa sedikit pusing dan kadang napas sesak sesudah lakukan test.

Keadaan yang Perlu Dicheck dengan Spirometri
Ada banyak keadaan kesehatan yang penting dicheck dengan test spirometri, diantaranya:

1. Penyakit paru obstruktif akut (PPOK)
PPOK ialah penyakit paru karena infeksi akut yang mengakibatkan saluran udara di paru-paru terhalang. Keadaan ini biasanya memunculkan tanda-tanda berbentuk batuk, napas sesak, dan mengi.
Untuk memandang peranan pernafasan pada pasien PPOK, test spirometri umumnya dikerjakan tiap 1–2 tahun.
2. Asma
Asma ialah tipe penyakit akut karena infeksi dan persempitan aliran napas yang memunculkan napas sesak dan batuk. Tanda-tanda asma dapat tampil bila berlangsung infeksi, alergi, terkena pencemaran, sampai rasa kuatir terlalu berlebih.
4. Fibrosis paru
Penyakit fibrosis paru berlangsung waktu jaringan paru hancur dan tercipta jaringan parut pada jaringan paru. Jaringan parut ini membuat paru bertambah lebih kaku, hingga mengusik pernafasan.
Test spirometri dapat menolong dokter dalam tentukan tingkat keparahan penyakit paru-paru yang Anda rasakan atau selaku sistem untuk memandang tanggapan penyembuhan Anda.
Bila Anda mempunyai permasalahan paru-paru atau pernafasan, selekasnya kontrol diri ke dokter. Dokter akan lakukan rangkaian test seperti spirometri, pengecekan fisik paru, photo Rontgen, atau CT scan paru-paru, untuk mengenali masalah yang Anda rasakan dan memberi penyembuhan yang pas.
error: Content is protected !!